A
|
pa
yang kalian fikirkan jika kalian menyayangi seseorang sejak lama tapi orang itu
tidak menyadarinya?Mungkin sebagian dari kalian berfikir,itu adalah tindakan
terbodoh didunia.Atau kalian akan menyerah begitu saja.Tapi tidak untuk gadis
seperti ku,Vanessa Hyland .
Aku menyayangi sahabat ku sendiri
yang sudah ku pendam sejak 3 tahun lalu,sejak kami masih di Junior High
School.Sekarang,aku sudah kelas 1 di Senior High School di Beverly Hills.Dia
adalah Josh Dawson.Kami sebenarnya sangat dekat,saking dekatnya kami malah
dikira berpacaran.
Rumah ku dan rumah Josh berdekatan.Well,sebenarnya kami bertetangga.Jadi jika aku membuka jendela
kamarku yang ada di lantai satu otomatis aku akan melihat jendela kamar Josh di
rumah seberang.Hal ini akan menjadi lebih sempurna jika aku dan dia
berpacaran.Sayangnya itu benar-benar tidak pernah terjadi.
Josh.Dia cukup popular disekolah.Dia
anggota inti tim basket disekolahku.Bisa kalian bayangkan,berapa banyak gadis
yang mengejar-ngejarnya?Yang jelas,mereka semua lebih sempurna dari pada
aku.Kadang,ada beberapa gadis yang bahkan menerorku karena aku sangat dekat
dengannya.Seperti menitipkan salam dan hadiah untuk Josh.Itu mengerikan bukan?
Aku disini hanya sebagai “Tukang
Pos” untuk mereka.Apalagi jika Josh punya pacar.Percaya atau tidak sejak Junior
High School semua gadis yang pernah berpacaran dengannya pasti dekat
denganku.Maksudku,aku jadi tahu mereka padahal sebelumnya aku tidak
tahu.Kadang,Josh meminta bantuan padaku jika dia akan pergi dengan gadis
nya.Seperti tempat apa yang cocok dan apa yang harus dia berikan pada gadisnya
jika ada hari special.Jika aku jadi pacar Josh,aku tak akan meminta
apapun.Karena hanya dengan kehadirannya dan bisa melihatnya tersenyum itu sudah
lebih dari cukup untukku.
***********************************************************
Beverly Hills High School
On March, 1st 2012
“okeh,jadi
sudah berapa lama aku menjombo,Eh?”Tanya lelaki yang berjalan disampingku pagi
ini di koridor Beverly Hills High School.Aku memutar bola mataku
malas.Ayolah,dia baru 3 bulan hidup tanpa pacar.
“Baru tiga bulan,Josh.Kau kemarin
juga bertanya seperti itu.”Jawabku malas.Josh menghela nafas lalu kembali
berkata.
“Please
bantu aku,Vans.”Aku berhenti dan menatapnya sambil mengerutkan dahi.Apa coba
maksudnya?
“Carikan aku pacar,Nessa.”Lanjut
Josh setelah melihat raut wajahku yang bingung.Aku sedikit tersentak dengan
ucapannya barusan.
“Kau
tak perlu mencari gadis lain Josh.Aku disini,aku tulus mencintaimu.Kau tak
pernah melihatku?Kita sudah bersama selama tiga tahun,dan kau tak pernah
menyadarinya”Batinku.
“Nessa?Vanessa!”Josh Melambaikan
tangannya didepan wajahku.Aku mengerjapkan mata beberapa kali sebelum akhirnya
kembali dari lamunanku kedunia nyata,dunia yang menyakitkan.Aku
berjalan,berharap Josh melupakan permintaan tolong nya padaku barusan.
“Ayolah,Nessa.Bantu aku.Kau kan
perempuan dan kau punya teman perempuan juga.Tak bisa kah kau mengenalkanku
pada salah satu dari mereka?”Dia kini sudah disampingku lagi.Dengan tangannya
yang menarik-narik tangan ku.
“Josh,dengar.Kau itu populer.Tak
perlu mencari,bahkan gadis-gadis itu akan datang padamu dengan sendirinya.Kau
tak perlu mencarinya,dia ada didekatmu.Josh”Kataku mencoba memberinya
pengertian.Josh mengehela nafas dan kembali berkata,
“Ayolah,Ness..Kau kan sahabatku.”Aku
memutar bola mataku dan kembali berhenti.
“Okeh,akan ku jodohkan kau dengan
Lily.Bagaimana?”Tawarku sambil mengangkat sebelah alisku.Josh terdiam.Ia
seperti menggumamkan nama ‘Lily’
“Oh,Wait!Lily Monteith?Gadis IPA yang dikepang dua dan memakai kacamata
tebal itu,Eh?!No way!seriously,Vans!”Katanya
ketika dia ingat kalau Lily adalah anak Nerdy
disekolahku.Walau begitu,dia baik.Aku tak sungkan berteman dengan Lily.Aku
terkekeh mendengar jawaban Josh yang menolak mentah-mentah tawaranku lalu
kembali kami berjalan ke kelas dengan Josh yang masih saja meminta bantuan
padaku.
***********************************************************
Beverly Hills
On March 20th 2012
“hey!”Pekikku
ketika seseorang menarik Headphone Putih
dari telingaku dan menempelkannya di telinganya.Josh.
“Ini lagu siapa,Vans?”Tanya Josh
ketika Headphone ku sudah melekat
ditelinganya dengan benar.
“Kina Grannis,In Your Arms.Why?”Kataku.
“Nope”Dia
duduk disampingku di taman sekolah saat jam pulang.Ya,aku memang lebih suka
disini dulu sebelum pulang.Kadang belajar kadang hanya membaca novel ku sambil
mendengarkan musik dari Ipod ku.Seperti sekarang,aku hanya membaca novel
Catching Fire ku dan mendengarkan lagu.Sebenarnya aku juga menunggu Josh pulang
latihan basket.Saat seperti inilah yang aku senang.Bisa duduk bersebelahan
dengan Josh.
“Kenapa sih kau selalu membaca novel
yang pasti berganti-ganti setiap 2-3 hari sekali?”Tanyanya sambil melirik sampul
novel ku yang berwarna merah dan bertuliskan Cathing Fire dan Suzane Collins.
“Karena buku sebelumnya sudah
tamat,Josh”Jawabku.Josh memutarkan bola matanya dan kembali memandang lurus
kedepan.Sudut bibirnya terangkat sedikit hingga membuat sebuah senyuman kecil.
“Kebiasaanmu dari dulu tak pernah
berubah.Cepat jika membaca.Jadi,buku itu sepertinya masih berkaitan dengan
novel yang kau bawa dua hari lalu.Apa judulnya?Hungry apa,Vans?”
Aku memutar bola mataku sakratis,
“The
Hunger Games,Josh”
“Thats
i mean!Aku hanya pura-pura lupa,Vans”Katanya tak mau disalahkan.Aku
mendelik menatapnya,lalu aku tertawa.Kami tertawa.Tertawa sebagai seorang
sahabat,tak lebih.
*****************************************************
Beverly Hills
On March,30th 2012
“Jadi,kau
benar akan ke Australia,Vans?”Tanya Josh.Kini kami sedang berada dirumah pohon
yang Ayah Josh buat saat kami masih kelas 2 Junior High School.Karena kami
selalu bertengakar dan Ayah Josh bilang,rumah pohon selalu bisa menjadikan
kalian sahabat baik.Dan dia benar.Kami jadi sahabat sekarang.Hanya beberapa
kali bertengkar tapi akhirnya kami berbaikan lagi karena kami sama-sama akan
datang ketempat ini jika kami sedang bermusuhan untuk menenangkan diri.
“Hm-hm”Jawabku dengan gumaman.Aku
sebenarnya tak mau ke Australia karena itu berarti aku tak akan bertemu Josh
untuk waktu yang lama.Aku mendengar Josh menghela nafas sambil menggoyakan
kakinya keudara dari ujung Rumah Pohon ini.
“Berapa lama,Vans?”Tanyanya lagi
setelah hening beberapa detik.
“Hanya sampai Juni,Josh.Itu karena
ada urusan Bisnis keluargaku di Australia.”Jawabku.
“Biasanya kau kan tidak ikut.Kenapa
kau sekarang ikut?”Terdengar kekecewaan disuaranya.
“Biasanya aku juga tak dipaksa
ikut.Tapi kali ini,Ayahku memaksaku ikut.”Jelasku pada Josh.Hening.Hening
terjadi cukup lama.Beberapa menit sampai sebuah tangan menggenggam tangan kananku erat.Seolah tak
mau melepaskan.
“Berjanjilah kau tak akan lupa
padaku,Vans.Dan kau akan pulang pada bulan Juli saat Liburan.”Suara si pemilik
tangan yang sedang duduk disampingku membuatku tersenyum.
“I
Promise”balasku singkat.Josh,-yang tangannya masih menggenggam
tanganku-menatap lurus kedepan.Menatap daun-daun dari pohon Maple yang berguguran tertiup angin.
“Apapun
akan kuberikan asal detik ini juga waktu bisa kuhentikan.Aku tak mau Josh
melepas genggamannya.Aku ingin seperti ini terus.”Bisikku pada diri ku
sendiri.
“Kau berangkat besok kan?Aku akan
mengantarmu kebandara.”Ucapnya memecah keheningan.Aku mengangguk dan kami
kembali terdiam.Larut dalam pikiran masing-masing.Membiarkan angin ikut
menerbangkan pikiran kami.
************************************************************
Beverly Hills’s International Airport
On March,31st 2012
Aku menarik koper biru tuaku –yang
terlihat agak kehitaman- saat turun dari mobilku.Aku akan berangkat 30 menit
lagi,tapi Josh belum juga terlihat.Dia bilang akan datang mengantarku di
bandara.Aku duduk di kursi yang disediakan untuk menunggu.Aku melihat Jam Gucci
biru mudaku yang melingkar di tanganku,menghela nafas dan kembali melihat ke
segala arah untuk menemukan Josh.
15 menit berlalu..
Panggilan untuk pesawatku sudah
berbunyi.Ayah dan Ibuku menyuruhku segera naik tapi aku tidak mau.Aku hanya
memberikan koper ku pada Ayah agar membawanya terlebih dahulu.Aku akan menunggu
5 menit lagi.
“Vanessa!”Suara yang sudah tak asing
lagi bagiku terdengar.Aku berdiri dari kursiku dan mencari-cari siapa yang
memanggilku.Ku lihat seorang lelaki melambaikan tangannya padaku dan sedetik
kemudian kulihat dia berlari kearahku.Lelaki dengan Kaos putih dan Jeans Hitam
yang ku kenal.Josh Dawson.
“I’m
sorry i’m late”Ucapnya sambil memelukku.Tak bisa kutahan lagi,air mataku
mulai membasahi pipiku.Aku tau aku akan kembali nanti.Aku hanya bingung,Josh
menganggapku apa sekarang?
“Well,be
careful in Ausi,Vans!Aku akan menghubungi mu nanti.Jangan lupa
menghubungiku juga okeh?Aku tak mau hilang kontak denganmu.”Jelasnya ketika dia
melepaskan pelukannya.Aku mengusap pipiku yang basah karena airmata dan
tersenyum.
“Tentu,Josh!Jaga Rumah Pohon dengan baik.”Balasku
sambil menepuk pundaknya.
Panggilan bahwa pesawat yang aku
tumpangi sudah akan berangkat 5 menit lagi.Aku harus segera naik.
“Okay,Josh.Kau
tau aku harus segera naik pesawat itu atau aku akan ditinggal.”Ucapku sambil
tertawa canggung yang diikuti tawa Josh.Aku memeluk Josh sebentar dan berjalan
menjauhinya.Aku menghela nafas sebelum menaiki pesawat.Dan selanjutnya aku
sudah berada diudara.
***********************************************************
Sidney,Australia
On April,3rd 2012
“Josh!You know what?!Aku benci dengan sekolah
sementaraku!Membosankan.”Umpatku pada Josh.Kami sedang Videocall via Skype.Josh terkekeh mendengar kekesalanku yang secara
harfiah sangat tidak lucu.
“Sebenarnya,mungkin
membosankan karena tidak ada aku.Iya kan?”Godanya padaku yang membuat pipiku
merah.Aku berharap Josh tidak melihat dengan jelas pipiku yang memerah ini.Josh
tertawa dari sana.
“Hey,Look!Pipi mu memerah,Vans!”Kata Josh
yang diiringi tawanya.Astaga!
“Hentikan,Josh.not funny!”Bentakku.
“Tak
apa jika kau merindukan ku.Aku juga merindukan mu,Vans”Balasnya dengan pelan
dan tersenyum.
Deg!
Apa
katanya?Dia merindukan ku?Yang benar saja!God...
“Okeh,sudah malam disini.Aku harus
tidur okay?Byee..”Aku menutup Laptop Apple ku sambil tersenyum mengingat kejadian
tadi.Sejak tanggal satu,Josh menjadi seperti ..seperti dia menyukaiku.Aku bukan
merasa besar kepala tapi saat tanggal 1 april lalu,Josh mengirimiku E-Mail
dengan panggilan “Baby” padaku.Dia tak pernah memanggilku seperti itu
sebelumnya.Dan sampai hari ini dia selalu berkata hal-hal manis
padaku.Baiklah,aku tidak tau apa artinya tapi aku sangat senang karenanya.
******************************************************
Sidney,Australia
On June,1st 2012
“Aku ingin pulang,Josh.”Ucapku pada
Josh via Telephone.
“Hey,Why Babe?”Tanyanya.Terdengar dari suaranya dia sangat khawatir
padaku.
“Kau tau,aku selalu ditinggal
sendirian dirumah sementara ayah dan ibu pergi meeting.Aku takut,bagaimana jika ada perampok yang akan membunuh
ku?”Ucapku.Well,ini memang berlebihan tapi seriously!Aku
takut sekali.
“Calm
Down.Everything’s gonna be alright,Babe”Ucap Josh berusaha membuatku
tenang.
“Jika aku ada disana.Aku akan
memelukmu,Vans”Tambahnya.Tak terdengar suara tertawa.Itu artinya dia serius?Aku
memang biasa ditemaninya jika orang tuaku sibuk dengan pekerjaannya.Tapi
ini,berbeda.
“Oh hey,kau pulang 3 hari lagi
kan?”Tanyanya mengalihkan topik pembicaraan.
“Oh iya!Aku hampir lupa.”Jawabku.Aku
benar-benar lupa kalau 3 hari lagi aku akan kembali ke Beverly Hills.Bertemu
dengan Josh.
“Bagus.Aku akan menjemputmu lagi
dibandara dan aku akan memberikan mu sesuatu yang tak pernah kau
bayangkan!Sesuatu yang sudah lama kau tunggu.Dan kau benar kalau aku tak perlu
mencari pacar,karena tanpa aku sadari gadis yang selalu didekatku adalah yang
terbaik”Ucap Josh.Aku tersenyum mendengarnya.Akhirnya dia sadar juga.
“Oh ya?Aku tak sabar ingin pulang
kalau begitu”Kataku yang terdengar sangat senang.
“Sampai bertemu di Beverly Hills,Babe.I love you!”
Hah?Apa?Apa
yang Josh ucapkan terakhir?I Love you?Untuk ku?Ya tuhan!Penantianku,semuanya
sudah berakhir.Josh juga mencintai ku.Dia sudah menunjukannya padaku selama aku
di Sidney dan akan memperjelasnya di Bandara nanti.Aku benar-benar tak percaya.
************************************************************
Beverly Hills’s Airport
On June,4th 2012
“Vanessa!”Suara itu lagi.Suara yang
sama terdengar memanggilku seperti hari pertama aku pergi ke Australia.Suara
Josh di Beverly Hills’s Airport terdengar lagi.Iya,aku sekarang sudah di Beverly
Hills dan dalam hitungan menit dia akan mengatakan semuanya.Dia berjalan
kearahku sambil menggenggam sebuah tangan.Tunggu?Apa?Sebuah tangan?
“Hai,Vans!”Josh mengahampiriku
sambil memelukku.
“I
miss You!”Bisiknya.Aku tak membalas pelukannya.Yang kulihat hanyalah gadis
di belakang Josh.Gadis yang tangannya digenggam Josh.Sarah Moretz,anggota tim Cheerleaders disekolah.
“Hai,Vanessa.”Kata Sarah sambil
memelukku ketika Josh melepaskan pelukan ku.Aku terdiam tak mengerti.Aku
menatap Josh dengan pandangan sulit diartikan.Tapi Josh tau aku bingung,Jadi
dia menjelaskan.
“Vans,dia –kau sudah taulah- Sarah
Moretz.Dia pacarku,Vans!” Josh menggenggam tangan Sarah saat berbicara,seolah
tak mau terlepas.Dan senyuman Josh tak pernah hilang dari bibirnya.
Pernah merasakan jatuh dari
ketinggian 10.000 kaki?Itu yang kurasakan sekarang.Josh mengatakan Sarah adalah
pacarnya?Jadi ini hal yang tak bisa kulupakan?Jadi ini gadis yang
didekatnya?Bukan aku?Semua itu bukan untuk ku?Ya Tuhan ...
“Vanessa?Are You Okay?”Tanya Josh melambaikan
tangannya didepan wajahku.
“Fine.I
Just Tired.Well,see you tomorrow at school guys.”Aku menarik koper ku
menjauh dari mereka dan masuk mobil.Aku tak peduli dengan tatapan bingung
mereka,dengan panggilan Josh.Yang kurasakan sekarang hanya Sakit,sakit yang
melebihi apapun.Aku tak pernah seperti ini ketika Josh mempunyai pacar
baru.Tapi ini berbeda.Dia sebelumnya seolah memberiku sinyal bahwa dia
mencintaiku.Dia perhatian padaku saat aku di Sidney tapi saat aku kembali?Dia
malah menggandeng gadis lain.
***********************************************************
Beverly Hills
On June,5th 2012
“Sudah kuduga kau disini,Baby”Seseorang duduk disampingku dirumah
pohon yang dibuat ayah Josh.Kakinya dibiarkan menggantung bebas diudara.
“Kau menangis.Ada apa,Vans?”Tanya
lelaki itu –Josh-.
“Tak apa.Aku baik.”Dustaku.Aku rasa
lebih baik aku tetap menyimpan perasaan ku ini.
“Aku..aku hanya takut..Josh..”Ucapku
terbata-bata.Josh menatapku.
“Takut?Takut apa?”Tanyanya bingung.
“Aku..aku takut kau..kau akan
melupakanku.Kau..akan...akan selalu menggenggam tangan Sarah dan tak pernah
menggenggamku lagi.Aku takut semua..semua hal manis yang kau lakukan padaku
ketika di Sidney adalah hal manis terakhir yang kau lakukan
padaku.”Ucapku.Airmata ku menetes seiring hembusan angin.Tangan itu lagi.Tangan
yang menggenggam tangan kananku erat.Seerat genggaman terakhir dirumah pohon
ini.Tangan Josh.
“Listen.Aku
tak mungkin seperti itu,Vans.Kau tetap yang terdekat denganku.Aku akan selalu
menggenggam tanganmu,memelukmu,bermain denganmu disini.Aku akan tetap menjadi
Josh-mu.”Katanya meyakinkanku.Airmataku mulai berhenti perlahan.
“Aku tak mungkin melupakanmu.Kau
sahabatku sejak 3 tahun lalu.Aku tak mungkin seperti yang kau katakan.”Tambahnya.
Aku memeluk Josh.Memeluk Josh yang
telah dimiliki orang lain.Josh yang sampai kapan pun tetap menjadi
sahabatku.Josh yang tak pernah mengerti perasaanku.
“Promise?”Tanyaku
dalam pelukannya.
“Sure,i’m
promise”Jawabnya meyakinkanku.
Kalian tau,Cinta itu butuh
pengorbanan.Dan Cinta tak harus memiliki,kan?Aku mengorbankan sakitnya perasaan
ku berkali-kali asal Josh bisa bahagia dengan pacarnya,siapaun itu.Aku rela
menjadi ‘Tukang Pos’ Josh dan pacarnya,walau itu sangat sakit.Aku selalu membuat
Josh baik dimata Pacarnya.Aku ikhlas melakukannya asal Josh bahagia.Aku ikhlas
jika aku memang ditakdirkan hanya sebagai sahabatnya saja.Yang aku tidak mau
adalah Kehilangan Senyuman Josh walau bukan aku yang membuatnya tersenyum ...
I will always here,waiting for you
no matter what happens ...
So,well here's it my story.Maksud my story itu cerita ini selain karena gue yang ngarang tapi juga karena cerita ini itu pengalaman pribadi gue.Bedanya gue ga ampe pergi ke Sydney.Gue cuma pergi kemah dan cowok yang selama ini sahabatan ama gue care banget ama gue.Gue udah seneng dan berharap banget dia bakal nembak gue pas gue udah pulang.Eh taunya dia malah jadian ama cewek lain -____- JADI CERITA INI KHUSUS GUE BIKIN BUAT SAHABAT GUE YANG LAKI-LAKI BERINISIAL 'R' YANG UDAH PHP IN GUE.THANKS BANGET YAA , TANPA LO,CERITA INI GA AKAN JADI :D
Thanks for reading <3
No comments:
Post a Comment